Translate

Selasa, 18 Maret 2014

Laporan pengenalan inventarisasi bengkel pertanian



LAPORAN
PERBENGKELAN PERTANIAN

INVENTARISASI
BENGKEL PERTANIAN


                                          





NAMA                       :  FRANSISKA PAGILING
NIM                            :  G41111265
KELOMPOK            :  4 (EMPAT)
ASISTEN                   :  1. RAHMAT AHMAD
                                                               2. NURMIATI


LABORATORIUM KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014



I.    PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

       Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alat pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alat yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alat yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan alat jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis.

       Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel semakin nyata. Alat dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat digunakan dengan semestinya, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jika alat mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.
       Dalam bengkel manapun perlu pengelompokan alat perbengkelan untuk mempermudah pada saat akan digunakan sehingga perlu didata dan dikelompokan sesuai dengan fungsi sehingga tidak mempersulit pekerja pada saat akan digunakan dan juga akan mengefisienkan waktu kerja.     Berdasarkan pertimbangan diatas maka dilakukanlah praktikum Pengenalan Alat dan Investarisasi Bengkel pertanian agar dapat mengetahui alat-alat perbengkelan serta bagaimana keselamatan kerja dalam bengkel.


1.1  Tujuan dan Kegunaan
       Tujuan dari praktikum inventarisasi bengkel pertanian adalah agar mahasiswa mampu mengenal alat-alat yang digunakan dalam bengkel pertanian beserta fungsinya, memahami pendataan dan pengelompokan alat dalam bengkel sesuai dengan fungsinya masing-masing
       Kegunaan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu mengelompokkan dan mendata alat-alat yang digunakan dalam bengkel pertanian sesuai dengan fungsinya.


I.        TINJAUAN PUSTAKA
1.1  Bengkel Pertanian
       Bengkel  didefinisikan  sebagai  tempat  (bangunan  atau  ruangan)  untuk perawatan/pemeliharaan,  perbaikan,  modifikasi  alat  dan  mesin,  tempat pembuatan bagian-bagian mesin, tempat perakitan alat dan mesin, dan tempat penyimpanan  alat  dan  mesin  (pertanian).  Bengkel  yang  dibuat  untuk  usaha pertanian biasa disebut sebagai pusat kegiatan mekanisasi, bengkel mekanika pertanian,  atau  biasanya  juga disederhanakan  menjadi  bengkel  pertanian. Bengkel pertanian merupakan tempat belajar mekanika yang menyenangkan. Bengkel pertanian dapat ditemukan di sekolah-sekolah, lahan-lahan pertanian, maupun di  sektor  industri   pertanian lainnya.  Di bengkel pertanian, banyak hal yang  bisa  dipelajari  dimana  keahlian  yang  diperoleh  bisa  bermanfaat  untuk masa  kini  atau  masa  yang  akan  datang.  Keahlian-keahlian  penting perbengkelan  yang  mendasar  adalah  dasar-dasar  pemakaian  perkakasperkakas  tangan  dan  perkakas-perkakas  listrik.  Mahasiswa  pertanian menggunakan  perkakas-perkakas  ini  untuk membantunya  di  dalam mengerjakan proyek-proyek pertaniannya dan program-program pertanianny.
       Tujuan  dibuatnya  bengkel  pertanian  adalah untuk  menyediakan  tempat dimana  seluruh  alat  dan  mesin  pertanian dapat  disimpan  pada  saat  alat  dan mesin pertanian tersebut  tidak dipergunakan, atau sebagai tempat perawatan dan perbaikan serta sebagai tempat pengisian dan pengosongan bahan bakar,oli, dan air pendingin.
       Bengkel pertanian identik dengan pekerjaan logam (yaitu pekerjaan yang melibatkan logam sebagai bahan baku), mengingat sebagian besar fungsi bengkel pertanian adalah untuk pembuatan, perawatan dan perbaikan alat dan mesin pertanian yang umumnya terbuat dari logam. Ditinjau dari jenis pekerjaan yang dilakukan, maka pekerjaan logam yang dilakukan di bengkel dapat dibedakan atas empat, yaitu memotong, membuat lubang dan alur, membuat bentuk (meratakan permukaan, menekuk/melipat, membentuk silinder dengan profil tertentu, melengkungkan, dan mencetak bentuk dasar misal cor dan tempa), dan menyambung logam
       Berdasarkan fungsinya Bengkel Pertanian dibagikedalam:
a.       Bengkel Kecil dan Sederhana ( Small Scale)
       Jenis bengkel ini biasanya hanya digunakan untuk melakukan perawatanpada mesin pertanian dan peralatan yang sederhana.
b.      Bengkel Menengah (Medium Scale)
       Jenis bengkel ini, selain sebagai tempat perawatan mesin dan alat,biasanya digunakan untuk lapangan atau field-workshop. Yaitu sebagaipusat perawatan bagi distributor alat mesin pertanian untuk mendukung pelayanan penjualan.

c.       Bengkel Ukuran Besar (Large Scale)
Jenis bengkel ini bersifat tetap atau permanen yaitu memiliki fasilitas-fasilitas seperti yang ada pada pabrik produksi berskala besar daripada bengkel medium scale, untuk menangani pekerjaan bongkaran atau bongkar pasang, memperbaiki dan mengganti suku cadang, untuk membuat beberapa bagian mesian dan alat pertanian yang rusak.
1.2     Klasifikasi Perkakas
       Perkakas umum di dalam daftar berikut ini dipilih berdasar atas asumsi seringnya digunakan di bengkel dan biasanya tersedia di pasaran. Walaupun ada berbagai jenis perkakas di samping yang ada didaftar, perbaikan umum dapat terpenuhi dengan perkakas yang ada pada daftar ini. Bengkel sebaiknya dilengkai dengan perkakas yang diperlukan dengan mengacu pada daftar ini. karena jenis dan jumlah perkakas yang diperlukan akan berbeda dengan skala pelaksanaan perbaikan dan banyaknya kendaraan yang diperbaiki, perkakas   pada  bengkel umumnya   dikategorikan berdasarkan   fungsi   kerjanya  
A.    Perkakas Pengikat (Turning Tools)
       Defenisi sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, alat pengikat adalah alat atau sarana untuk mengikat benda-benda seperti baut, sekrup, mur, prna, pasak, ring, dan lain sebagainya agar tidak bergerak atau bergeser saat diberi perlakua.
       alat-alat pengikat banyak digunakan sekarang ini merupakan hasil dari pabrik untuk sejumlah alasan yang sangat penting. Alat pengikat juga mempermudah perbaikan suatau komponen mesin atau konstruksi lainnya.
a.      Kunci Ring
       Kunci Ring memiliki ujung bulat (box) cocok untuk membuka atau megunci kepala baut atau murk arena memberikan suatu cengkeraman yang lebih  kuat dari  kunci  pas  yang   ujungnya terbuka.
b.      Kunci Kombinasi
       Kunci komninasi yaitu kunci yang pada salsatu ujungnya terbuka dan yang lainnya bulat, perkakas ini berfungsi lebih cepat untuk membuka atau memasang baut dan mur. Kunci kombinasi mempunyai bentuk dan ketebalan yang berbede-beda membuka baut pada ukuran diameter yang berbeda pula.
c.       Kunci Inggris
       Kunci Inggris ini telah dikenal dengan nama dagangnya “bentuk sabit” digunakan untuk membuka baut dan mur yang mempunyai ukuran  yang tidak cocok jika  dibuka dengan    kunci lain. Sebuah kunci inggris yang dapat disetel ukuran diameter    kepalanya. Sehingga penggunaan pada bengkel tidak sulit untuk melakukan suatu usaha pada penguatan pada benda yang dikengcangkan pada baut tersebut.
B.     Perkakas Pemindah (Driving Tools)
       Palu adalah alat untuk memukul benda kerja Penggunaan palu tergantung pada kebutuhan. Palu sangat bervariasi jenis dan ukurannya, beberapa jenis palu antara lain palu karet, palu kayu, palu plastic, plau tembaga, dan palu besi. Masing-masig palu memiliki fungsi tersendiri, palu yang terbuat dari karet, kayu, dan plastik biasanya digunakan untuk mengerjakan pekerjaan dimana permukaan benda kerja yang dipukul harus dijaga agar jangan sampai rusak, sedang pada pada palu tembaga dan besi digunakan  untuk   memukul logam-logam   yang   keras.
C.     Perkakas Pemotong (Cutting Tools)
       Merupakan perkakas yang digunakan untuk memisahkan atau memindahkan material-material dari suatu bahan.
Umumnya menggunakan alat-alat seperti gergaji, pemahan (penggores), tang potong, gunting, dan mesin-mesin pemotong lainnya.
a.       Gergaji
       Gergaji digunkan untuk memotong besi, kuningan, maupun baja, plat, dan kayu sesuai dengan jenis gergajinya. Dilihat dari sisi potong gergaji, terdapat dua jenis  mata gergaji dengan satu sisi dan mata gergaji dengan dua sisi. Sedangkan menurut bentuk gigi gergaji terbagi menjadi tipe lurus dan bentuk tipe silang dengan besar sudut tiap gigi gergaji 50° .Konstruksi sebuah gergaji terdiri dari tangkai (rangaka atau sekang), mur, penyetel dan daun gergaji.
b.      Penggores
       Pada Pekerjaan memotong logam, penggoresan digunakan untuk membuat tanda berupa garis pada permukaan logam yang hendak dipotong. Bagian penggoresan yang sering rusak yaitu pada bagian  ujungnya yang menjadi tumpul jika sering   digunakan.
c.       Gunting
       Pekerjaan pemotongan pelat logam yang berukuran tipis dapat dilakukan dengan menmggunakan gunting besi biasa, yang memiliki rahang potong datar, sementara untuk memotong plat yang hasil potongannya berbentuk lingkaran maka dibutuhkan gunting potong pembulat. Pada pemotongan plat yang berukuran tebal maka menggunkan gunting tuas yang memiliki daya potong tergantung pada tenaga tenaga yang diberikan oleh mekanik saat menggerakkan handel gunting tuas tersebut.
d.      Kikir
       Kikir dipakai untuk meratakan atau menghaluskan permukaan atau sisi benda kerja yang terbuat dari bahan logam. Kikir terbuat dari baja karbon dengan bermacam-macam bentuk dan ukuran yang digunakan.
e.       Pahat
       Pahat merukan suatu peralatan yang digunakan untuk membentuk atau memotong logam. Bagian yang paling penting pada pahat yaitu ujunga pemotongnya. Karena dimaksudkan untuk memotong atau membentuk  logam  maka  mata  pahat   dibuat  dari  bahan  baja  karbon.
f.       Mesin Bubut
       Mesin bubut mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat, posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak ke kanan atau kekiri  searah  dengan sumbu   mesin  bubut   menyayat benda pekerjaan.
g.      Mesin Gerinda
       Mesin Gerinda pada dasarnya berguna untuk menggerinda permukaan   benda       kerja     sehingga     rata     dan     halus, khusunya untuk mengasah  pahat    pemotongan     dari   mesin-mesin   perkakas.
D.    Perkakas Pelubang (Boring Tools)
       Mesin Bor adalah suatu alat pembuata lubang atau alur yang efesien, sebagai pisau penyayat pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang bermacam-macam. Mesin bor termasuk perkakas dengan gerak utama berputar fungsi pokok mesin ini adalah untuk melubangi benda kerja dengan menggunakan mata pahat bor sebagai alatnya.
E.     Layout tools
       Layout tools adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur atau
menandai kayu, logam, dan material lain. Layout tools terdiri atas: rules
(penggaris), squares (siku), calipers (jangka), measuring tapes (meteran), dividers (jangka pembagi).
F.      Holding tools
       Holding tools adalah peralatan yang digunakan untuk memegang kayu, logam, plastik, dan material lain . Holding tools terdiri atas: vises (catok), pliers (catut/tang), dan clamps (kelem/kepitan)
G.    Digging tools
       Digging tools adalah peralatan yang digunakan untuk mengangkat,
membuang, atau menggali tanah. Digging tools terdiri atas: shovels (sekop), mattocks (cangkul), hoes (cangkul), rakes (garu), dan garden towels (sendok tanah).
H.    Perkakas Lainnya (Other Tools)
       Perkakas jenis ini, merupakan alat-alat yang membantu pekerjaan perbengkelan lainnya, seperti alat tulis menulis dan meja perata yaitu meja yang dipakai untuk kegiatan pengukuran, pembengkokan, pengelasan, dan sebagain landasan paerkakas lainnya.


2.3     Prosedur Keselamatan Kerja
       Keselamatan kerja manusia secara terperinci antara meliputi pencegahan terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian, dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia.
       Terdapat dua penyebab besar terjadinya kecelakaan kerja yaitu perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman,  penyebab kecelakaan  diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1.      sembrono dan tidak hati – hati
2.       tidak mematuhi peraturan
3.       tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4.       tidak memakai alat pelindung diri
5.       kondisi badan yang lemah
       Di sisi lain, kecelakaan sering terjadi akibat kondisi kerja yang tidak aman. Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan kondisi kerja tidak aman, antara lain :tidak ada instruksi tentang metode yang aman, tidak ada atau kurangnya pelatihan si pekerja, memakai pakaian yang tidak cocok untuk mengerjakan tugas pekerjaan tersebut, menderita cacat jasmani, penglihatan kabur, pendengarannya kurang, mempunyai rambut panjang yang mengganggu di dalam melakukan pekerjaan dan sistem penerangan  ruang yang tidak mendukung.
       Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh kehati-hatian dalam melakukan pekerjaan dan ditandai dengan rasa tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam keadaan darurat, maka segera melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan semakin berkembang dan menjadi kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki.


III.        METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1     Waktu dan Tempat
       Praktikum pengenalan alat dan Inventarisasi perbengkelan pertanian diselanggarakan pada hari Jumat tanggal 07 Maret 2014 pukul 15.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Perbengkelan Pertanian, Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
2.2     Alat dan Inventaris
       Alat dan Inventaris yang digunakan pada praktikum pengenalan alat dan inventarisasi perbengkelan pertanian adalah  macam-macam kunci, alat bor, alat pemotong, alat kikir, alat penguat, dan paralatan lain yang mendukung pekerjaan perbengkelan.
2.3     Prosedur Kerja
       Prosedur kerja dari praktikum pengenalan alat dan inventarisasi perbengkelan pertanian yaitu :
         1.      Menyiapkan alat-alat bengkel yang digunakan
         2.      Mencatat penggolongan masing-masing alat bengkel
3.      Menghitung jumlah alat-alt yang telah digolongkan
4.      Menentukan keterangan baik atau rusaknya alat 
 
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Penggolongan Alat Bengkel Pertanian
No
PenggolonganAlat
NamaAlat
Fungsi
Gambar
1
Layout Tools
Meteran
Untukmengukuralat yang berukuranpanjang
2
Layout Tools
Mistar
Untukmengukurbenda yang berukuransedangdanberukuranbesar.


3
Layout Tools
Mistarlipat
Untukmengukuralat
4
Layout Tools
Mistarsiku
Untukmembuatgarissudut, memeriksakemiringanataukesikuanbagiansuatubenda
5
Layout Tools
Micrometer Sekrup
Untukmengukurketebalanbenda yang tipis, panjangbenda yang kecil, dandimensiluarbenda yang kecil


6
Layout Tools
Tachometer
Untukmenghitung kecepatan rotasi pada suatu alat
7
Cutting Tools
GergajiTripleks
Untukmemotongataumembelahtripleks
8
Cutting Tools
GergajiBesi
Untukmemotongbesi
9
Cutting Tools
Parang
Untukmemotongdahanatausemakbelukar
10
Cutting Tools
Pemotong Plat Manual
Untukmemotongpelatdenganketebalanmaksimal 3 mm danpanjangmaksimal 1,5 meter.
11
Cutting Tools
PemotongKaca
Untukmemotong material sepertikaca
12
Cutting Tool
Pahat
untukpenipisanbendakerjasepertikayu
13
Holding Tools
Tang Polygrip
untukmemegangdanmenahanbendakerja
14
Holding Tools
Tang kuat
untuk memegang kayu, metal, plastik, dan material lainnya
15
Cutting Tools
Tang potong
untukmemotongkawat, kabelplastik, dan fiber tipis.
16
Holding Tools
Tang Pemengang
Untukmemegangbendakerja
17
Cutting Tools
Gunting
Untukmemotongpelat-pelat tipis
18
Boring Tools
Bor Manual
( Portable )
Untuk membuat  lubang atau mengubah ukuran lubang yang telah dibuat
19
Boring Tools
BorListrik
 ( Portable )
Untukmemberilubangpadasuatubenda .
20
Boring Tools
Mata BorKayu
untukpengeboranpadaanekajeniskayu, plastik, acrylic, atau material lunaklainnya.
21
Boring Tools
Mata BorLogam
Untukmembuatlubangpadabahanlogam
22
Driving Tools
Palu
Untukmengencangkanataumenancapkanpakupadabenda.
23
Holding Tools
CatokStatik
untukmemegangataumenjepitbendakerja agar tidakmudahbergerak
24
Holding Tools
Catok portable
untukmemegangataumenjepitbendakerja agar tidakmudahbergerak
25
Turning Tools
ObengNegatif ( - )
Untukmelepaskan, mengencangkansekrupataumur
26
Turning Tools
ObengPositif
untukmelepasdanmengencangkansekrupkepalakembang
27
Turning Tools
Kunci L
Digunakan untuk mengutkan atau mengencangkan baut
28
Turning Tools
Kunci Pas
untukmemutarbautkepalasegienamdenganukurantertentusesuaidenganukurankepalabaut.
29
Turning Tools
Kunci Ring
untukmembukabautkepalasegienam yang mempunyai 12 sudutkuncipadatempat-tempat yang sempit
30
Turning Tools
Kuncikombinasi
Untukmemasangdanmelepaskansekrup
31
Cutting Tools
Circular Saw Kayu
Untukmemotongkayu
32
Cutting Tools
MesinBubut
untukmemotongbenda yang diputar
33
Cutting Tools
KikirSetiga
Untukmeratakandanmenghaluskanbidangberbentuksudut 60 ataulebihbesar
34
Cutting Tools
Kikir Plat
untukmeratakandanmembuatbidangsejajardantegaklurus.
35
Other Tools
BatuAsa
untukmenajamkanperalatanbaikpahatatauparalatanlainnya
36
Digging Tolls
SendokDempul
Untukmengaplikasikandempul
37
Other Tools
V- Belt
Untukmenggerakkankipaspendingin
38
Layout Tools
AlatUkurTekananUdara
Untukmengukurtekananangin compressor
39
Cutting Tools
Las Karbit
Untukmemotongdanmenyambungbendakerja yang terbuatdarilogam 
40
Other Tools
Las Listrik
Untukmenyambunglogam
41
Other Tools
Kompressor
untukpengecatan, menambahtekananudarapada ban kendaraanbermotor
42
Layout Tools
Waterpass
Untukmenentukanbedatinggiantartitik-titik di permukaan(alatukurtanah)
43
Cutting Tools

GerindaListrik (portable)
untukpenghalusanbendakerjaatauuntukpenajamanalat-alatperkakas
44
Cutting Tools

GerindaTangan (manual)
untukpenghalusanbendakerjaatauuntukpenajamanalat-alatperkakas
45
Turning Tools
Mata Kunci Shock
untukmengencangkanataumengendurkanmurdanbaut
46
Turning Tools
Handle Kunci Shock
Sebagaialatpemenganmatakunci shock
47
Other Tools
Kacamata Las
·      melindungimataterhadapsinar yang tajamdanmenyilaukan, agar dapatmelihatbendakerjadenganbaik.
·      melindungimataterhadapradiasiultrafiolet
·      melindungimataterhadappercikanbungaapi
48
Other Tools
BajuBengkel
Sebagai pelindung ketika melakukan pekerjaan bengkel
49
Other Tools
Dongkrak
Untukmengangkatsuatubendadandigunakansecarahidrolis
50
Other Tools
Las Argon
Untukmenysmbungkanlogam
51
Other Tools
Pengungkit
Untukmengungkitataumengangkatbenda yang berat
Sumber : Data primer setelah diolah, Laboratorium Perbengkelan Pertanian 2014

Tabel 2. InventarisPeralatanBengkelPertanian
No
NamaAlat
Jumlah
Kondisi
1
GergajiTripleks
3
1 baik 2 rusak
2
GergajiBesi
2
2 baik
3
Circular Saw Kayu
1
1 baik
4
Parang
1
1 baik
5
Pemotong Plat Manual
1
1 baik
6
PemotongKaca
2
2 baik
7
Bor Manual ( Portable )
6
6 baik
8
BorListrik ( Portable )
2
1 baik 1 rusak
9
Mata BorKayu
12
12 baik
10
Mata BorLogam
4
4 baik
11
MesinBubut
2
1 baik 1 rusak
12
KikirSetiga
1
1 baik
13
Kikir Plat
4
4 baik
14
Pahat
1
1 baik
15
ObengNegatif ( - )
4
4 baik
16
ObengPositif
2
2 baik
17
BatuAsa
1
1 baik
18
SendokDempul
3
3 baik
19
V- Belt
11
11 baik
20
AlatUkurTekananUdara
3
3 baik
21
Las Karbit
1
1 baik
22
Las Listrik
1
1 baik
23
Kompressor
1
1 baik
24
Waterpass
1
1 baik
25
Tang Polygrip
1
1 baik
26
Tang kuat
2
2 baik
27
Tang potong
1
1 baik
28
Tang Pemegang
2
2 baik
29
GerindaListrik (portable)
2
2 baik
30
GerindaTangan (manual)
1
1 baik
31
CatokStatik
3
3 baik
32
Catok portable
3
3 baik
33
Meteran
3
2 baik, 1 rusak
34
Mistarlipat
1
1 rusak
35
Mistarsiku
1
1 baik
36
Micrometer Sekrup
1
1 baik
37
Tachometer manual
1
1 baik
38
Kunci L
4
4 baik
39
Kunci Pas
27
26 baik, 1 rusak
40
Kunci Ring
6
6 baik
41
Kuncikombinasi
57
57 baik
42
Mata Kunci Shock
18
18 baik
43
Handle Kunci Shock
4
3 baik, 1 rusak
44
Kacamata Las
6
5 baik, 1 rusak
45
BajuBengkel
2
2 baik
46
Dongkrak
2
2 baik
47
Las Argon
1
1 baik
48
Palu
1
1 baik
49
Gunting
2
1 baik, 1 rusak
50
Mistar
1
1 baik
51
Pengungkit
4
4 baik
 Sumber : Data primer setelahdiolah, Laboratorium Perbengkelan Pertanian 2014

4.1 Pembahasan
       Dari hasil praktikum pengenalan dan inventarisasi alat-alat bengkel dapat dijelaskan bahwa alat-alat yang ada pada bengkel yaitu layout tools,cutting tools, boring tools, driving tools, holding tools, turning tools dan other tools. Golongan layout tools adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur dan menandai kayu,logan dan material lain,contohnnya meteran roll, meteran, micrometer skrup, jangka sorong, penggaris siku dan waterpass. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Haerani,2012) yang menyatakan bahwa Layout tools adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur atau menandai kayu, logam, dan material lain.
       Penggolongan cutting tools yaitu alat yang digunakan untuk memisahkan atau memindahkan material contohnya gunting, gergaji besi, kikir, pahat, guntung plat atau seng, gergaji kayu, circular saw, gurinda static, betel dan alat pemotong cor. Hal ini sesuai dengan pernyataan ( Maran, 2007) yang menyatakan bahwa untuk pemotongan plat logam dapat dilakukan dengan menggunakan gunting yang memiliki rahang potong datar.
       Penggolongan turning tools adalah alat ini digunakan untuk memutar baut, sekrup, palang dan mur. Contohnya kunci kombinasi, kunci pass, kunci inggris, obeng, dan kunci shock. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Haryanto, 1987) yang menyatakan bahwa kunci digunakan untuk mengunci, membuka baut, sekrup, tudung dan mur.
       Penggolongan holding tools adalah alat yang digunakan untuk memegang material. Contohnya tang polygrip, catok dan gegep. Hal ini sesuai dengan pendapat (Haerani,2007) yang menyatakan bahwa holding tools adalah peralatan yang digunakan untuk memegang kayu, logam, plastic dan material lain.
       Penggolongan boring tools adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan material dari objek, peralatan ini menyediakan kekuatan ketika dipukul. contoh suatunya palu. Hal ini sesuai dengan pendapat (Maran, 2007) yang menyatakan bahwa palu adalah alat untuk memukul benda keras, penggunaan palu tergantung dari kebutuhan.
       Penggolongan other tools adalah perkakas begkel lainnya yang mendukung kegiatan perbengkelan. Contohnya elektroda, compressor, baju bengkel, meja las, landasan pelana dan kacamata las. Hal ini sesuai dengan pendapat (Haerani, 2007)  yang menyatakan bahwa peralatan lain atau other tools digunakan namun tidak termasuk dalam penggolongan seperti mansory tools (peralatan pertukangan batu).
V  PENUTUP
5.1 Kesimpulan
       Dari hasil praktikum pengenalan alat dan inventaris bengkel dapat disimpulakan bahwa :
1.      Alat dan inventaris bengkel masing-masing memiliki penggolongan yaitu layout tools sebagai alat pengukur, cutting tools sebagai alat pemotong atau pemisah objek, boring tools untuk membuat lubang pada objek , driving tools untuk memindahkan objek, holding tools alat untuk memegang komponen, turning tools sebagai pengikat, digging tools untuk mengangkat atau membuaang dan menggali tanah dan other tools.

5.2 saran
 

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar