LAPORAN
PERBENGKELAN PERTANIAN
INVENTARISASI
BENGKEL PERTANIAN
NAMA : FRANSISKA PAGILING
NIM : G41111265
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
ASISTEN : 1. RAHMAT AHMAD
2. NURMIATI
LABORATORIUM KOMPUTER DAN
SISTEM INFORMASI
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN
PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada suatu
usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alat
pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang
dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah
semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar,
dengan alat yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas
yang lebih banyak. Jika alat yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak,
biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada
perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan alat jumlahnya banyak,
biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel semakin nyata. Alat dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat digunakan dengan semestinya, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jika alat mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.
Dalam bengkel manapun perlu pengelompokan alat perbengkelan untuk mempermudah pada saat akan digunakan sehingga perlu didata dan dikelompokan sesuai dengan fungsi sehingga tidak mempersulit pekerja pada saat akan digunakan dan juga akan mengefisienkan waktu kerja. Berdasarkan pertimbangan diatas maka dilakukanlah praktikum Pengenalan Alat dan Investarisasi Bengkel pertanian agar dapat mengetahui alat-alat perbengkelan serta bagaimana keselamatan kerja dalam bengkel.
1.1 Tujuan
dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum inventarisasi
bengkel pertanian adalah agar mahasiswa mampu mengenal alat-alat yang digunakan
dalam bengkel pertanian beserta fungsinya, memahami pendataan dan pengelompokan
alat dalam bengkel sesuai dengan fungsinya masing-masing
Kegunaan dari praktikum ini adalah
mahasiswa mampu mengelompokkan dan mendata alat-alat yang digunakan dalam
bengkel pertanian sesuai dengan fungsinya.
I.
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Bengkel
Pertanian
Bengkel
didefinisikan sebagai tempat
(bangunan atau ruangan)
untuk perawatan/pemeliharaan,
perbaikan, modifikasi alat
dan mesin, tempat pembuatan bagian-bagian mesin, tempat
perakitan alat dan mesin, dan tempat penyimpanan alat
dan mesin (pertanian).
Bengkel yang dibuat
untuk usaha pertanian biasa
disebut sebagai pusat kegiatan mekanisasi, bengkel mekanika pertanian, atau
biasanya juga disederhanakan menjadi
bengkel pertanian. Bengkel
pertanian merupakan tempat belajar mekanika yang menyenangkan. Bengkel
pertanian dapat ditemukan di sekolah-sekolah, lahan-lahan pertanian, maupun
di sektor industri
pertanian lainnya. Di bengkel
pertanian, banyak hal yang bisa dipelajari
dimana keahlian yang
diperoleh bisa bermanfaat
untuk masa kini atau
masa yang akan
datang. Keahlian-keahlian penting perbengkelan yang
mendasar adalah dasar-dasar
pemakaian perkakasperkakas tangan
dan perkakas-perkakas listrik.
Mahasiswa pertanian menggunakan perkakas-perkakas ini untuk membantunya di
dalam mengerjakan proyek-proyek pertaniannya dan program-program
pertanianny.
Tujuan
dibuatnya bengkel pertanian
adalah untuk menyediakan tempat dimana
seluruh alat dan
mesin pertanian dapat disimpan
pada saat alat
dan mesin pertanian tersebut
tidak dipergunakan, atau sebagai tempat perawatan dan perbaikan serta
sebagai tempat pengisian dan pengosongan bahan bakar,oli, dan air pendingin.
Bengkel pertanian identik dengan
pekerjaan logam (yaitu pekerjaan yang melibatkan logam sebagai bahan baku),
mengingat sebagian besar fungsi bengkel pertanian adalah untuk pembuatan,
perawatan dan perbaikan alat dan mesin pertanian yang umumnya terbuat dari
logam. Ditinjau dari jenis pekerjaan yang dilakukan, maka pekerjaan logam yang
dilakukan di bengkel dapat dibedakan atas empat, yaitu memotong, membuat lubang
dan alur, membuat bentuk (meratakan permukaan, menekuk/melipat, membentuk
silinder dengan profil tertentu, melengkungkan, dan mencetak bentuk dasar misal
cor dan tempa), dan menyambung logam
Berdasarkan fungsinya
Bengkel Pertanian dibagikedalam:
a. Bengkel Kecil dan Sederhana ( Small Scale)
Jenis bengkel ini biasanya hanya
digunakan untuk melakukan perawatanpada mesin pertanian dan peralatan yang
sederhana.
b. Bengkel Menengah (Medium Scale)
Jenis bengkel ini, selain sebagai tempat
perawatan mesin dan alat,biasanya digunakan untuk lapangan atau field-workshop.
Yaitu sebagaipusat perawatan bagi distributor alat mesin pertanian untuk
mendukung pelayanan penjualan.
c. Bengkel Ukuran Besar (Large Scale)
Jenis bengkel ini bersifat tetap
atau permanen yaitu memiliki fasilitas-fasilitas seperti yang ada pada pabrik
produksi berskala besar daripada bengkel medium scale, untuk menangani
pekerjaan bongkaran atau bongkar pasang, memperbaiki dan mengganti suku cadang,
untuk membuat beberapa bagian mesian dan alat pertanian yang rusak.
1.2
Klasifikasi Perkakas
Perkakas umum di dalam daftar berikut
ini dipilih berdasar atas asumsi seringnya digunakan di bengkel dan biasanya
tersedia di pasaran. Walaupun ada berbagai jenis perkakas di samping yang ada
didaftar, perbaikan umum dapat terpenuhi dengan perkakas yang ada pada daftar
ini. Bengkel sebaiknya dilengkai dengan perkakas yang diperlukan dengan mengacu
pada daftar ini. karena jenis dan jumlah perkakas yang diperlukan akan berbeda
dengan skala pelaksanaan perbaikan dan banyaknya kendaraan yang diperbaiki,
perkakas pada bengkel umumnya dikategorikan berdasarkan fungsi
kerjanya
A. Perkakas Pengikat (Turning Tools)
Defenisi sederhana yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, alat pengikat adalah alat atau sarana untuk mengikat
benda-benda seperti baut, sekrup, mur, prna, pasak, ring, dan lain sebagainya
agar tidak bergerak atau bergeser saat diberi perlakua.
alat-alat
pengikat banyak digunakan sekarang ini merupakan hasil dari pabrik untuk
sejumlah alasan yang sangat penting. Alat pengikat juga mempermudah perbaikan
suatau komponen mesin atau konstruksi lainnya.
a.
Kunci
Ring
Kunci Ring
memiliki ujung bulat (box) cocok untuk membuka atau megunci kepala baut atau
murk arena memberikan suatu cengkeraman yang lebih kuat dari
kunci pas yang
ujungnya terbuka.
b.
Kunci
Kombinasi
Kunci komninasi yaitu kunci yang pada
salsatu ujungnya terbuka dan yang lainnya bulat, perkakas ini berfungsi lebih
cepat untuk membuka atau memasang baut dan mur. Kunci kombinasi mempunyai
bentuk dan ketebalan yang berbede-beda membuka baut pada ukuran diameter yang
berbeda pula.
c.
Kunci
Inggris
Kunci Inggris ini telah dikenal dengan
nama dagangnya “bentuk sabit” digunakan untuk membuka baut dan mur yang
mempunyai ukuran yang tidak cocok
jika dibuka dengan kunci lain. Sebuah kunci inggris yang dapat
disetel ukuran diameter kepalanya.
Sehingga penggunaan pada bengkel tidak sulit untuk melakukan suatu usaha pada
penguatan pada benda yang dikengcangkan pada baut tersebut.
B. Perkakas Pemindah (Driving Tools)
Palu adalah alat untuk memukul benda
kerja Penggunaan palu tergantung pada kebutuhan. Palu sangat bervariasi jenis
dan ukurannya, beberapa jenis palu antara lain palu karet, palu kayu, palu
plastic, plau tembaga, dan palu besi. Masing-masig palu memiliki fungsi
tersendiri, palu yang terbuat dari karet, kayu, dan plastik biasanya digunakan
untuk mengerjakan pekerjaan dimana permukaan benda kerja yang dipukul harus
dijaga agar jangan sampai rusak, sedang pada pada palu tembaga dan besi
digunakan untuk memukul logam-logam yang
keras.
C. Perkakas Pemotong (Cutting Tools)
Merupakan perkakas yang digunakan untuk
memisahkan atau memindahkan material-material dari suatu bahan.
Umumnya
menggunakan alat-alat seperti gergaji, pemahan (penggores), tang potong,
gunting, dan mesin-mesin pemotong lainnya.
a.
Gergaji
Gergaji
digunkan untuk memotong besi, kuningan, maupun baja, plat, dan kayu sesuai
dengan jenis gergajinya. Dilihat dari sisi potong gergaji, terdapat dua
jenis mata gergaji dengan satu sisi dan
mata gergaji dengan dua sisi. Sedangkan menurut bentuk gigi gergaji terbagi
menjadi tipe lurus dan bentuk tipe silang dengan besar sudut tiap gigi gergaji
50° .Konstruksi sebuah gergaji terdiri dari tangkai (rangaka atau
sekang), mur, penyetel dan daun gergaji.
b.
Penggores
Pada Pekerjaan
memotong logam, penggoresan digunakan untuk membuat tanda berupa garis pada
permukaan logam yang hendak dipotong. Bagian penggoresan yang sering rusak
yaitu pada bagian ujungnya yang menjadi
tumpul jika sering digunakan.
c.
Gunting
Pekerjaan
pemotongan pelat logam yang berukuran tipis dapat dilakukan dengan menmggunakan
gunting besi biasa, yang memiliki rahang potong datar, sementara untuk memotong
plat yang hasil potongannya berbentuk lingkaran maka dibutuhkan gunting potong
pembulat. Pada pemotongan plat yang berukuran tebal maka menggunkan gunting
tuas yang memiliki daya potong tergantung pada tenaga tenaga yang diberikan
oleh mekanik saat menggerakkan handel gunting tuas tersebut.
d.
Kikir
Kikir dipakai
untuk meratakan atau menghaluskan permukaan atau sisi benda kerja yang terbuat
dari bahan logam. Kikir terbuat dari baja karbon dengan bermacam-macam bentuk
dan ukuran yang digunakan.
e.
Pahat
Pahat merukan
suatu peralatan yang digunakan untuk membentuk atau memotong logam. Bagian yang
paling penting pada pahat yaitu ujunga pemotongnya. Karena dimaksudkan untuk
memotong atau membentuk logam maka
mata pahat dibuat
dari bahan baja
karbon.
f.
Mesin
Bubut
Mesin bubut
mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran
benda dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat, posisi
benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak ke kanan
atau kekiri searah dengan sumbu
mesin bubut menyayat benda pekerjaan.
g.
Mesin
Gerinda
Mesin Gerinda
pada dasarnya berguna untuk menggerinda permukaan benda
kerja sehingga rata
dan halus, khusunya untuk
mengasah pahat pemotongan dari
mesin-mesin perkakas.
D. Perkakas Pelubang (Boring Tools)
Mesin Bor adalah suatu alat pembuata
lubang atau alur yang efesien, sebagai pisau penyayat pada mesin bor ini
dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang bermacam-macam. Mesin
bor termasuk perkakas dengan gerak utama berputar fungsi pokok mesin ini adalah
untuk melubangi benda kerja dengan menggunakan mata pahat bor sebagai alatnya.
E. Layout
tools
Layout tools adalah peralatan yang
digunakan untuk mengukur atau
menandai kayu, logam, dan material
lain. Layout tools terdiri atas: rules
(penggaris), squares (siku),
calipers (jangka), measuring tapes (meteran), dividers (jangka pembagi).
F. Holding
tools
Holding tools adalah peralatan yang
digunakan untuk memegang kayu, logam, plastik, dan material lain . Holding
tools terdiri atas: vises (catok), pliers (catut/tang), dan clamps
(kelem/kepitan)
G. Digging
tools
Digging tools adalah peralatan yang
digunakan untuk mengangkat,
membuang, atau menggali tanah.
Digging tools terdiri atas: shovels (sekop), mattocks (cangkul), hoes
(cangkul), rakes (garu), dan garden towels (sendok tanah).
H. Perkakas Lainnya (Other Tools)
Perkakas jenis ini, merupakan alat-alat
yang membantu pekerjaan perbengkelan lainnya, seperti alat tulis menulis dan
meja perata yaitu meja yang dipakai untuk kegiatan pengukuran, pembengkokan,
pengelasan, dan sebagain landasan paerkakas lainnya.
2.3
Prosedur Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja manusia secara
terperinci antara meliputi pencegahan terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau
mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi
cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian, dan mengamankan material,
konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf
hidup dan kesejahteraan umat manusia.
Terdapat dua penyebab besar terjadinya
kecelakaan kerja yaitu perilaku yang tidak aman dan
kondisi lingkungan yang tidak aman,
penyebab kecelakaan diakibatkan
oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1. sembrono dan tidak hati – hati
2. tidak mematuhi peraturan
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4. tidak memakai alat pelindung diri
5. kondisi badan yang lemah
Di sisi lain,
kecelakaan sering terjadi akibat kondisi kerja yang tidak aman. Berikut ini
beberapa contoh yang menggambarkan kondisi kerja tidak aman, antara lain :tidak
ada instruksi tentang metode yang aman, tidak ada atau kurangnya pelatihan si
pekerja, memakai pakaian yang tidak cocok untuk mengerjakan tugas pekerjaan
tersebut, menderita cacat jasmani, penglihatan kabur, pendengarannya kurang,
mempunyai rambut panjang yang mengganggu di dalam melakukan pekerjaan dan
sistem penerangan ruang yang tidak
mendukung.
Tindakan
pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih
penting dibandingkan dengan mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat
dicegah dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan terjadinya
kecelakaan. Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh kehati-hatian
dalam melakukan pekerjaan dan ditandai dengan rasa tanggung jawab. Mencegah
kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam
keadaan darurat, maka segera melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan
kerusakan peralatan sekecil apapun kepada atasannya. Kerusakan yang kecil atau
ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan semakin berkembang dan menjadi
kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki.
III. METODOLOGI
PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum pengenalan alat dan
Inventarisasi perbengkelan pertanian diselanggarakan pada hari Jumat tanggal 07
Maret 2014 pukul 15.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Perbengkelan
Pertanian, Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
2.2 Alat dan Inventaris
Alat dan Inventaris yang digunakan pada
praktikum pengenalan alat dan inventarisasi perbengkelan pertanian adalah macam-macam kunci, alat bor, alat pemotong,
alat kikir, alat penguat, dan paralatan lain yang mendukung pekerjaan
perbengkelan.
2.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari praktikum pengenalan
alat dan inventarisasi perbengkelan pertanian yaitu :
1. Menyiapkan alat-alat bengkel yang
digunakan
2. Mencatat penggolongan masing-masing
alat bengkel
3. Menghitung jumlah alat-alt yang
telah digolongkan
4. Menentukan keterangan baik atau
rusaknya alat
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Tabel 1.
Penggolongan Alat Bengkel Pertanian
No
|
PenggolonganAlat
|
NamaAlat
|
Fungsi
|
Gambar
|
1
|
Layout Tools
|
Meteran
|
Untukmengukuralat yang berukuranpanjang
|
|
2
|
Layout Tools
|
Mistar
|
Untukmengukurbenda
yang berukuransedangdanberukuranbesar.
|
|
3
|
Layout Tools
|
Mistarlipat
|
Untukmengukuralat
|
|
4
|
Layout Tools
|
Mistarsiku
|
Untukmembuatgarissudut,
memeriksakemiringanataukesikuanbagiansuatubenda
|
|
5
|
Layout Tools
|
Micrometer Sekrup
|
Untukmengukurketebalanbenda
yang tipis, panjangbenda yang kecil, dandimensiluarbenda yang kecil
|
|
6
|
Layout Tools
|
Tachometer
|
Untukmenghitung
kecepatan rotasi pada suatu alat
|
|
7
|
Cutting Tools
|
GergajiTripleks
|
Untukmemotongataumembelahtripleks
|
|
8
|
Cutting Tools
|
GergajiBesi
|
Untukmemotongbesi
|
|
9
|
Cutting Tools
|
Parang
|
Untukmemotongdahanatausemakbelukar
|
|
10
|
Cutting Tools
|
Pemotong Plat Manual
|
Untukmemotongpelatdenganketebalanmaksimal
3 mm danpanjangmaksimal 1,5 meter.
|
|
11
|
Cutting Tools
|
PemotongKaca
|
Untukmemotong material sepertikaca
|
|
12
|
Cutting Tool
|
Pahat
|
untukpenipisanbendakerjasepertikayu
|
|
13
|
Holding Tools
|
Tang Polygrip
|
untukmemegangdanmenahanbendakerja
|
|
14
|
Holding Tools
|
Tang kuat
|
untuk
memegang kayu, metal, plastik, dan material lainnya
|
|
15
|
Cutting Tools
|
Tang potong
|
untukmemotongkawat,
kabelplastik, dan fiber tipis.
|
|
16
|
Holding Tools
|
Tang Pemengang
|
Untukmemegangbendakerja
|
|
17
|
Cutting Tools
|
Gunting
|
Untukmemotongpelat-pelat tipis
|
|
18
|
Boring Tools
|
Bor Manual
( Portable )
|
Untuk
membuat lubang atau mengubah ukuran
lubang yang telah dibuat
|
|
19
|
Boring Tools
|
BorListrik
( Portable )
|
Untukmemberilubangpadasuatubenda .
|
|
20
|
Boring Tools
|
Mata BorKayu
|
untukpengeboranpadaanekajeniskayu,
plastik, acrylic, atau material lunaklainnya.
|
|
21
|
Boring Tools
|
Mata BorLogam
|
Untukmembuatlubangpadabahanlogam
|
|
22
|
Driving Tools
|
Palu
|
Untukmengencangkanataumenancapkanpakupadabenda.
|
|
23
|
Holding Tools
|
CatokStatik
|
untukmemegangataumenjepitbendakerja
agar tidakmudahbergerak
|
|
24
|
Holding Tools
|
Catok portable
|
untukmemegangataumenjepitbendakerja
agar tidakmudahbergerak
|
|
25
|
Turning Tools
|
ObengNegatif ( - )
|
Untukmelepaskan, mengencangkansekrupataumur
|
|
26
|
Turning Tools
|
ObengPositif
|
untukmelepasdanmengencangkansekrupkepalakembang
|
|
27
|
Turning Tools
|
Kunci L
|
Digunakan untuk mengutkan atau
mengencangkan baut
|
|
28
|
Turning Tools
|
Kunci Pas
|
untukmemutarbautkepalasegienamdenganukurantertentusesuaidenganukurankepalabaut.
|
|
29
|
Turning Tools
|
Kunci Ring
|
untukmembukabautkepalasegienam
yang mempunyai 12 sudutkuncipadatempat-tempat yang sempit
|
|
30
|
Turning Tools
|
Kuncikombinasi
|
Untukmemasangdanmelepaskansekrup
|
|
31
|
Cutting Tools
|
Circular Saw Kayu
|
Untukmemotongkayu
|
|
32
|
Cutting Tools
|
MesinBubut
|
untukmemotongbenda
yang diputar
|
|
33
|
Cutting Tools
|
KikirSetiga
|
Untukmeratakandanmenghaluskanbidangberbentuksudut
60 ataulebihbesar
|
|
34
|
Cutting Tools
|
Kikir Plat
|
untukmeratakandanmembuatbidangsejajardantegaklurus.
|
|
35
|
Other Tools
|
BatuAsa
|
untukmenajamkanperalatanbaikpahatatauparalatanlainnya
|
|
36
|
Digging Tolls
|
SendokDempul
|
Untukmengaplikasikandempul
|
|
37
|
Other Tools
|
V- Belt
|
Untukmenggerakkankipaspendingin
|
|
38
|
Layout Tools
|
AlatUkurTekananUdara
|
Untukmengukurtekananangin compressor
|
|
39
|
Cutting Tools
|
Las Karbit
|
Untukmemotongdanmenyambungbendakerja
yang terbuatdarilogam
|
|
40
|
Other Tools
|
Las Listrik
|
Untukmenyambunglogam
|
|
41
|
Other Tools
|
Kompressor
|
untukpengecatan,
menambahtekananudarapada ban kendaraanbermotor
|
|
42
|
Layout Tools
|
Waterpass
|
Untukmenentukanbedatinggiantartitik-titik di
permukaan(alatukurtanah)
|
|
43
|
Cutting Tools
|
GerindaListrik (portable)
|
untukpenghalusanbendakerjaatauuntukpenajamanalat-alatperkakas
|
|
44
|
Cutting Tools
|
GerindaTangan (manual)
|
untukpenghalusanbendakerjaatauuntukpenajamanalat-alatperkakas
|
|
45
|
Turning Tools
|
Mata Kunci Shock
|
untukmengencangkanataumengendurkanmurdanbaut
|
|
46
|
Turning Tools
|
Handle Kunci Shock
|
Sebagaialatpemenganmatakunci shock
|
|
47
|
Other Tools
|
Kacamata Las
|
· melindungimataterhadapsinar
yang tajamdanmenyilaukan, agar dapatmelihatbendakerjadenganbaik.
· melindungimataterhadapradiasiultrafiolet
· melindungimataterhadappercikanbungaapi
|
|
48
|
Other Tools
|
BajuBengkel
|
Sebagai pelindung ketika
melakukan pekerjaan bengkel
|
|
49
|
Other Tools
|
Dongkrak
|
Untukmengangkatsuatubendadandigunakansecarahidrolis
|
|
50
|
Other Tools
|
Las Argon
|
Untukmenysmbungkanlogam
|
|
51
|
Other Tools
|
Pengungkit
|
Untukmengungkitataumengangkatbenda
yang berat
|
|
Sumber : Data primer setelah diolah,
Laboratorium Perbengkelan Pertanian 2014
Tabel 2.
InventarisPeralatanBengkelPertanian
No
|
NamaAlat
|
Jumlah
|
Kondisi
|
1
|
GergajiTripleks
|
3
|
1 baik 2 rusak
|
2
|
GergajiBesi
|
2
|
2 baik
|
3
|
Circular Saw Kayu
|
1
|
1 baik
|
4
|
Parang
|
1
|
1 baik
|
5
|
Pemotong Plat Manual
|
1
|
1 baik
|
6
|
PemotongKaca
|
2
|
2 baik
|
7
|
Bor Manual ( Portable )
|
6
|
6 baik
|
8
|
BorListrik ( Portable )
|
2
|
1 baik 1 rusak
|
9
|
Mata BorKayu
|
12
|
12 baik
|
10
|
Mata BorLogam
|
4
|
4 baik
|
11
|
MesinBubut
|
2
|
1 baik 1 rusak
|
12
|
KikirSetiga
|
1
|
1 baik
|
13
|
Kikir Plat
|
4
|
4 baik
|
14
|
Pahat
|
1
|
1 baik
|
15
|
ObengNegatif ( - )
|
4
|
4 baik
|
16
|
ObengPositif
|
2
|
2 baik
|
17
|
BatuAsa
|
1
|
1 baik
|
18
|
SendokDempul
|
3
|
3 baik
|
19
|
V- Belt
|
11
|
11 baik
|
20
|
AlatUkurTekananUdara
|
3
|
3 baik
|
21
|
Las Karbit
|
1
|
1 baik
|
22
|
Las Listrik
|
1
|
1 baik
|
23
|
Kompressor
|
1
|
1 baik
|
24
|
Waterpass
|
1
|
1 baik
|
25
|
Tang Polygrip
|
1
|
1 baik
|
26
|
Tang kuat
|
2
|
2 baik
|
27
|
Tang potong
|
1
|
1 baik
|
28
|
Tang Pemegang
|
2
|
2 baik
|
29
|
GerindaListrik (portable)
|
2
|
2 baik
|
30
|
GerindaTangan (manual)
|
1
|
1 baik
|
31
|
CatokStatik
|
3
|
3 baik
|
32
|
Catok portable
|
3
|
3 baik
|
33
|
Meteran
|
3
|
2 baik, 1 rusak
|
34
|
Mistarlipat
|
1
|
1 rusak
|
35
|
Mistarsiku
|
1
|
1 baik
|
36
|
Micrometer Sekrup
|
1
|
1 baik
|
37
|
Tachometer manual
|
1
|
1 baik
|
38
|
Kunci L
|
4
|
4 baik
|
39
|
Kunci Pas
|
27
|
26 baik, 1 rusak
|
40
|
Kunci Ring
|
6
|
6 baik
|
41
|
Kuncikombinasi
|
57
|
57 baik
|
42
|
Mata Kunci Shock
|
18
|
18 baik
|
43
|
Handle Kunci Shock
|
4
|
3 baik, 1 rusak
|
44
|
Kacamata Las
|
6
|
5 baik, 1 rusak
|
45
|
BajuBengkel
|
2
|
2 baik
|
46
|
Dongkrak
|
2
|
2 baik
|
47
|
Las Argon
|
1
|
1 baik
|
48
|
Palu
|
1
|
1 baik
|
49
|
Gunting
|
2
|
1 baik, 1 rusak
|
50
|
Mistar
|
1
|
1 baik
|
51
|
Pengungkit
|
4
|
4 baik
|
4.1 Pembahasan
Dari hasil praktikum pengenalan dan inventarisasi alat-alat
bengkel dapat dijelaskan bahwa alat-alat yang ada pada bengkel yaitu layout
tools,cutting tools, boring tools, driving tools, holding tools, turning tools
dan other tools. Golongan layout tools
adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur dan menandai kayu,logan dan
material lain,contohnnya meteran roll, meteran, micrometer skrup, jangka sorong,
penggaris siku dan waterpass. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Haerani,2012)
yang menyatakan bahwa Layout tools
adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur atau menandai kayu, logam, dan
material lain.
Penggolongan cutting tools yaitu alat yang digunakan
untuk memisahkan atau memindahkan material contohnya gunting, gergaji besi,
kikir, pahat, guntung plat atau seng, gergaji kayu, circular saw, gurinda
static, betel dan alat pemotong cor. Hal ini sesuai dengan pernyataan ( Maran,
2007) yang menyatakan bahwa untuk pemotongan plat logam dapat dilakukan dengan
menggunakan gunting yang memiliki rahang potong datar.
Penggolongan turning tools adalah alat ini digunakan
untuk memutar baut, sekrup, palang dan mur. Contohnya kunci kombinasi, kunci
pass, kunci inggris, obeng, dan kunci shock. Hal ini sesuai dengan pernyataan
(Haryanto, 1987) yang menyatakan bahwa kunci digunakan untuk mengunci, membuka
baut, sekrup, tudung dan mur.
Penggolongan holding tools adalah alat yang digunakan
untuk memegang material. Contohnya tang polygrip,
catok dan gegep. Hal ini sesuai dengan pendapat (Haerani,2007) yang menyatakan
bahwa holding tools adalah peralatan
yang digunakan untuk memegang kayu, logam, plastic dan material lain.
Penggolongan boring tools adalah peralatan yang
digunakan untuk memindahkan material dari objek, peralatan ini menyediakan
kekuatan ketika dipukul. contoh suatunya palu. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Maran, 2007) yang menyatakan bahwa palu adalah alat untuk memukul benda keras,
penggunaan palu tergantung dari kebutuhan.
Penggolongan other tools adalah perkakas begkel
lainnya yang mendukung kegiatan perbengkelan. Contohnya elektroda, compressor, baju bengkel, meja las,
landasan pelana dan kacamata las. Hal ini sesuai dengan pendapat (Haerani,
2007) yang menyatakan bahwa peralatan
lain atau other tools digunakan namun
tidak termasuk dalam penggolongan seperti mansory
tools (peralatan pertukangan batu).
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum pengenalan alat dan inventaris bengkel
dapat disimpulakan bahwa :
1.
Alat
dan inventaris bengkel masing-masing memiliki penggolongan yaitu layout tools sebagai alat pengukur, cutting tools sebagai alat pemotong atau pemisah objek, boring tools untuk membuat lubang pada objek , driving tools untuk memindahkan objek, holding tools alat untuk memegang komponen, turning tools sebagai pengikat,
digging tools untuk mengangkat atau membuaang dan menggali tanah dan
other tools.
5.2 saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar